JAKARTA (Bisnis.com): Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mengungkapkan sedikitnya 30 perusahaan multifinance bermasalah karena terlambat menyerahan laporan keuangan dalam beberapa bulan terakhir dari tenggat seharusnya pada tanggal 10 setiap bulan.
�
Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam LK M. Ihsanuddin menyatakan ke-30 perusahaan multifinance yang juga tidak menyampaikan laporan operasional itu selanjutnya akan dipetakan secara lebih terperinci guna mengefektifkan pengawasan.
"Total jumlah multifinance ada 200-an. Dari jumlah tersebut, kira-kira ada 30 perusahaan yang kami anggap bermasalah, sehingga perlu mendapat perhatian dalam bentuk penegasan otoritas. Ini lebih banyak dari hasil pemeriksaan Februari lalu yang hanya 21 perusahaan," katanya di Jakarta, siang tadi.
Ihsanudin menegaskan hasil pemetaan tersebut bisa saja berupa rekomendasi untuk mencabut izin beberapa perusahaan multifinance yang kinerjanya tidak jelas. "Bisa saja kami hilangkan karena ada beberapa yang punya indikasi ke sana dan memang ini merupakan program kami pada tahun ini," katanya.
Dia menambahkan Bapepam LK masih melakukan pembicaraan dengan bagian pemeriksaan guna mengambil keputusan terbaik terhadap perusahaan multifinance yang bermasalah itu. Yang pasti, langkah tersebut juga akan meningkat kredibilitas otoritas pengawas dan industri pembiayaan secara umum. (Bsi)
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Friday, April 24, 2009
Wednesday, April 15, 2009
Obral Rumah Mewah di Singapura
Penurunan harga rumah pribadi di Singapura dimanfaatkan betul oleh orang-orang kaya asal Indonesia. Harga rumah di Singapura turun seiring dengan kurang kondusifnya perekonomian "negeri singa" itu. Pembeli asal Indonesia tergolong agresif di antara pembeli dari negara lainnya. Jumlah rumah yang dibeli orang Indonesia hanya kalah tipis dari orang Malaysia.
Dari seluruh rumah yang dibeli orang asing hingga akhir tahun lalu, pembeli Malaysia menempati peringkat pertama (20%). Peringkat kedua diduduki Indonesia (19%), nomor tiga India (12%), dan keempat Cina (11%). Sedangkan bila menilik harga rumah yang dibeli, sebagian besar orang Indonesia membeli rumah di atas US$ 1 juta atau sekitar Rp 11,5 milyar. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata rumah yang dibeli orang Malaysia, yakni US$ 600.000 atau sekitar Rp 6,9 milyar per unit.
Secara umum, pembelian rumah oleh orang asing di Singapura selama tahun 2008 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari seluruh rumah pribadi yang dilego, yakni sebanyak 4.264 unit, orang asing hanya membeli 24%. Sedangkan pada 2007 sebanyak 26%. "Pembelian rumah pribadi oleh orang asing akan tetap rendah untuk setahun ke depan," kata Chua Chor Hoon, Direktur DTZ, perusahaan konsultan properti di Singapura. DTZ merilis hasil riset itu pada bulan lalu.
Chua menyatakan bahwa penurunan minat orang asing terhadap properti di Singapura disebabkan banyak pembeli masih ragu-ragu menanamkan duitnya pada masa perlambatan ekonomi saat ini. Selain itu, harga rumah di Singapura, biarpun menurun, masih kalah menarik dibandingkan dengan harga rumah di Australia dan Inggris, misalnya. Menurunnya nilai kurs mata uang dua negara itu membuat harga rumah lebih kompetitif.
Di Singapura, pada saat ini minat untuk membeli properti tetap tinggi, tapi minim dalam realisasinya. Sebagian besar pembeli menginginkan harga lebih rendah daripada harga sekarang, meskipun harga pada saat ini sudah jatuh dibandingkan dengan harga tahun lalu. Para pembeli kebanyakan dalam posisi menunggu dan hati-hati untuk melangkah. "Pembeli pada takut membeli sekarang karena harga belum mencapai harga terendah," kata Grace Ng, Deputy Managing Director and Auctioneer Colliers International.
Kebanyakan pembeli menawar secara gila-gilaan. Mereka menawar lebih rendah 25% hingga 50% daripada harga yang ditetapkan penjual. "Ini menggambarkan pasar (properti di Singapura) secara umum," kata Mok Sze Sze, Head of Auctions and Sales Jonas Lang LaSalle, seperti dikutip The Strait Times. Pembeli dan penjual, menurut Mok Sze Sze, sekarang ini sama-sama bertahan. Penjual emoh menurunkan harga lebih dalam, sedangkan pembeli berharap diskon gede untuk mengantisipasi makin ambruknya harga di kemudian hari.
Kondisi properti yang kurang bergairah itu membuat harga sahamnya ikut memble. "Sekarang saham properti sangat murah," kata Donald Chua, analis dari CIMB. Karena itu, di Bursa Saham Singapura, transaksi saham properti adem-ayem saja. Kalaupun ada investor yang mau membeli saham properti, menurut Chua, kuncinya adalah laporan keuangan dari pengembang.
Melissa Bon, analis dari Morgan Stanley, meminta agar investor tidak membeli saham properti secara agresif. "Kita sepaham, banyak sentimen negatif di properti (Singapura) sekarang ini. Pembeli dihadapkan pada kondisi makroekonomi yang tak menentu," katanya. Melissa menambahkan, harga properti akan terus jeblok hingga kondisi makroekonomi pulih. Ia memprediksi, pemulihan itu terjadi dua tahun mendatang.
Irwan Andri Atmanto
[Ekonomi, Gatra Nomor 22 Beredar Kamis, 9 April 2009]
Dari seluruh rumah yang dibeli orang asing hingga akhir tahun lalu, pembeli Malaysia menempati peringkat pertama (20%). Peringkat kedua diduduki Indonesia (19%), nomor tiga India (12%), dan keempat Cina (11%). Sedangkan bila menilik harga rumah yang dibeli, sebagian besar orang Indonesia membeli rumah di atas US$ 1 juta atau sekitar Rp 11,5 milyar. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata rumah yang dibeli orang Malaysia, yakni US$ 600.000 atau sekitar Rp 6,9 milyar per unit.
Secara umum, pembelian rumah oleh orang asing di Singapura selama tahun 2008 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari seluruh rumah pribadi yang dilego, yakni sebanyak 4.264 unit, orang asing hanya membeli 24%. Sedangkan pada 2007 sebanyak 26%. "Pembelian rumah pribadi oleh orang asing akan tetap rendah untuk setahun ke depan," kata Chua Chor Hoon, Direktur DTZ, perusahaan konsultan properti di Singapura. DTZ merilis hasil riset itu pada bulan lalu.
Chua menyatakan bahwa penurunan minat orang asing terhadap properti di Singapura disebabkan banyak pembeli masih ragu-ragu menanamkan duitnya pada masa perlambatan ekonomi saat ini. Selain itu, harga rumah di Singapura, biarpun menurun, masih kalah menarik dibandingkan dengan harga rumah di Australia dan Inggris, misalnya. Menurunnya nilai kurs mata uang dua negara itu membuat harga rumah lebih kompetitif.
Di Singapura, pada saat ini minat untuk membeli properti tetap tinggi, tapi minim dalam realisasinya. Sebagian besar pembeli menginginkan harga lebih rendah daripada harga sekarang, meskipun harga pada saat ini sudah jatuh dibandingkan dengan harga tahun lalu. Para pembeli kebanyakan dalam posisi menunggu dan hati-hati untuk melangkah. "Pembeli pada takut membeli sekarang karena harga belum mencapai harga terendah," kata Grace Ng, Deputy Managing Director and Auctioneer Colliers International.
Kebanyakan pembeli menawar secara gila-gilaan. Mereka menawar lebih rendah 25% hingga 50% daripada harga yang ditetapkan penjual. "Ini menggambarkan pasar (properti di Singapura) secara umum," kata Mok Sze Sze, Head of Auctions and Sales Jonas Lang LaSalle, seperti dikutip The Strait Times. Pembeli dan penjual, menurut Mok Sze Sze, sekarang ini sama-sama bertahan. Penjual emoh menurunkan harga lebih dalam, sedangkan pembeli berharap diskon gede untuk mengantisipasi makin ambruknya harga di kemudian hari.
Kondisi properti yang kurang bergairah itu membuat harga sahamnya ikut memble. "Sekarang saham properti sangat murah," kata Donald Chua, analis dari CIMB. Karena itu, di Bursa Saham Singapura, transaksi saham properti adem-ayem saja. Kalaupun ada investor yang mau membeli saham properti, menurut Chua, kuncinya adalah laporan keuangan dari pengembang.
Melissa Bon, analis dari Morgan Stanley, meminta agar investor tidak membeli saham properti secara agresif. "Kita sepaham, banyak sentimen negatif di properti (Singapura) sekarang ini. Pembeli dihadapkan pada kondisi makroekonomi yang tak menentu," katanya. Melissa menambahkan, harga properti akan terus jeblok hingga kondisi makroekonomi pulih. Ia memprediksi, pemulihan itu terjadi dua tahun mendatang.
Irwan Andri Atmanto
[Ekonomi, Gatra Nomor 22 Beredar Kamis, 9 April 2009]
Monday, April 13, 2009
Carrefour Bantah Lakukan Monopoli
Jakarta, 13 April 2009 14:22
PT Carrefour Indonesia membantah dugaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KKPU), bahwa pihaknya telah melakukan monopoli dengan menguasai lebih 50 persen pangsa pasar.
"Tadi sudah kami sampaikan, bahwa pangsa pasar kami tidak dominan, di bawah 50 persen," kata Corporate Affairs Director Carrefour Irawan Kadarman, usai memenuhi panggilan KPPU di Kantor KPPU Jakarta, Senin (13/4).
Menurut dia, perusahaannya selalu mematuhi peraturan perundangan yang berlaku termasuk proses akuisisi Alfamart. "Pangsa pasar kita tidak dominan, artinya kami tidak terima dugaan tersebut," ujarnya.
Pada pemeriksaan pertama ini, Carrefour juga meminta klarifikasi dan keterangan dari KPPU. Irawan menjelaskan beberapa hal yang ditanyakan oleh tim pemeriksa KPPU antara lain terkait penjualan dan pemain/pelaku usaha di bidang ritel modern.
"Lalu ada asumsi-asumsi yang kita pertanyakan,"tambahnya.
Sementara itu, terkait syarat perdagangan yang dikenakan Carrefour pada pemasoknya, Irawan mengatakan pihaknya telah mematuhi Permendag 53/2008 yang beberapa pasalnya mengatur besaran syarat perdagangan.
"Kalau 2009 acuannya Permendag, kalau tahun lalu acuannya Perpres 112," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Benny Pasaribu meminta semua pelaku usaha bekerjasama dalam menyelesaikan kasus dugaan monopoli Carrefour ini.
"Carrefour hari ini kita minta keterangannya, sudah ada tim pemeriksanya juga. Kita minta seluruh pelaku usaha untuk comply (patuh)," katanya.
Menurut dia, tim perkara dugaan monopoli Carrefour menemukan pangsa pasar ritel moderen yang dikuasai perusahaan asal Perancis itu di sisi hulu (penguasaan terhadap pemasok) sudah melampaui 60 persen sedangkan di sisi hilir (antara hipermarket dan supermarket) melampaui 40 persen.
Sementara Carrefour sebelumnya mengaku hanya menguasai tujuh persen pangsa pasar ritel di Indonesia. "Sekarang kita buktikan datanya, pangsa pasar tujuh persen itu jangan dihitung dengan pasar tradisional lah..mereka kan main di ritel moderen, sekarang kita cocokkan angka kita lah..."ujar Benny.
Meski dugaan monopoli terjadi akibat akuisisi Carrefour terhadap Alfamart, namun Benny mengatakan masih akan mempelajari tindakan yang bisa diambil nantinya.
"Soal akuisisi masih sedang dipelajari, dampaknya masih kita cari keterangannya," tuturnya menjawab kemungkinan dibatalkannya akuisisi tersebut.
Hal lain yang menjadi perhatian KPPU adalah terkait perilaku Carrefour terhadap pemasoknya. "Bagaimana perlakuan mereka terhadap pelaku usaha kecil dan pemasoknya,?" tambahnya.
Pasca akuisisi, syarat perdagangan Alfamart mengikuti Carrefour dan dinilai memberatkan pemasok karena semakin besar.
"Ini dalam rangka menjaga kesejahteraan rakyat dan melindungi pengusaha kecil dan koperasi, persaingan usaha yang sehat itu artinya memberi kesempatan yang sama,jangan hanya pemilik modal yang menguasai segala-galanya,"kata Benny.
KPPU telah memulai pemeriksaan terhadap dugaan monopoli Carrefour sejak awal April 2009 dengan ketua tim Dedie S. Martadisastra. Pemeriksaan pendahuluan akan berlangsung selama 30 hari ke depan. [TMA, Ant]
Dikutip dari : Gatra Online
PT Carrefour Indonesia membantah dugaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KKPU), bahwa pihaknya telah melakukan monopoli dengan menguasai lebih 50 persen pangsa pasar.
"Tadi sudah kami sampaikan, bahwa pangsa pasar kami tidak dominan, di bawah 50 persen," kata Corporate Affairs Director Carrefour Irawan Kadarman, usai memenuhi panggilan KPPU di Kantor KPPU Jakarta, Senin (13/4).
Menurut dia, perusahaannya selalu mematuhi peraturan perundangan yang berlaku termasuk proses akuisisi Alfamart. "Pangsa pasar kita tidak dominan, artinya kami tidak terima dugaan tersebut," ujarnya.
Pada pemeriksaan pertama ini, Carrefour juga meminta klarifikasi dan keterangan dari KPPU. Irawan menjelaskan beberapa hal yang ditanyakan oleh tim pemeriksa KPPU antara lain terkait penjualan dan pemain/pelaku usaha di bidang ritel modern.
"Lalu ada asumsi-asumsi yang kita pertanyakan,"tambahnya.
Sementara itu, terkait syarat perdagangan yang dikenakan Carrefour pada pemasoknya, Irawan mengatakan pihaknya telah mematuhi Permendag 53/2008 yang beberapa pasalnya mengatur besaran syarat perdagangan.
"Kalau 2009 acuannya Permendag, kalau tahun lalu acuannya Perpres 112," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Benny Pasaribu meminta semua pelaku usaha bekerjasama dalam menyelesaikan kasus dugaan monopoli Carrefour ini.
"Carrefour hari ini kita minta keterangannya, sudah ada tim pemeriksanya juga. Kita minta seluruh pelaku usaha untuk comply (patuh)," katanya.
Menurut dia, tim perkara dugaan monopoli Carrefour menemukan pangsa pasar ritel moderen yang dikuasai perusahaan asal Perancis itu di sisi hulu (penguasaan terhadap pemasok) sudah melampaui 60 persen sedangkan di sisi hilir (antara hipermarket dan supermarket) melampaui 40 persen.
Sementara Carrefour sebelumnya mengaku hanya menguasai tujuh persen pangsa pasar ritel di Indonesia. "Sekarang kita buktikan datanya, pangsa pasar tujuh persen itu jangan dihitung dengan pasar tradisional lah..mereka kan main di ritel moderen, sekarang kita cocokkan angka kita lah..."ujar Benny.
Meski dugaan monopoli terjadi akibat akuisisi Carrefour terhadap Alfamart, namun Benny mengatakan masih akan mempelajari tindakan yang bisa diambil nantinya.
"Soal akuisisi masih sedang dipelajari, dampaknya masih kita cari keterangannya," tuturnya menjawab kemungkinan dibatalkannya akuisisi tersebut.
Hal lain yang menjadi perhatian KPPU adalah terkait perilaku Carrefour terhadap pemasoknya. "Bagaimana perlakuan mereka terhadap pelaku usaha kecil dan pemasoknya,?" tambahnya.
Pasca akuisisi, syarat perdagangan Alfamart mengikuti Carrefour dan dinilai memberatkan pemasok karena semakin besar.
"Ini dalam rangka menjaga kesejahteraan rakyat dan melindungi pengusaha kecil dan koperasi, persaingan usaha yang sehat itu artinya memberi kesempatan yang sama,jangan hanya pemilik modal yang menguasai segala-galanya,"kata Benny.
KPPU telah memulai pemeriksaan terhadap dugaan monopoli Carrefour sejak awal April 2009 dengan ketua tim Dedie S. Martadisastra. Pemeriksaan pendahuluan akan berlangsung selama 30 hari ke depan. [TMA, Ant]
Dikutip dari : Gatra Online
Thursday, March 19, 2009
Solusi utang masih gali lubang tutup lubang
oleh : Aprilian Hermawan
Selain menyeret perekonomian negara-negara lain ke dalam perlambatan pertumbuhan, krisis keuangan global yang bermuara dari Amerika Serikat kembali membuka dan menambah persoalan lama, yaitu risiko gagal bayar utang.
Negara-negara berkembang, seperti Indonesia, yang masih mengandalkan utang sebagai instrumen pembiayaan pembangunan seakan rapuh dalam menghadapi masa paceklik likuiditas ini.
Indikasi gagal bayar yang mulai terdengar itu semakin memperjelas Tanah Air sudah masuk dalam perangkap utang.
Panitia Anggaran DPR bahkan kemarin menyerukan perlunya pemerintah menjadwalkan kembali utang mengingat adanya risiko penyempitan pembiayaan fiskal APBN periode 2010-2014. Keterbatasan pembiayaan fiskal ini harus direspons pemerintah melalui penjadwalan utang.
Imbauan tersebut berselang hanya beberapa hari setelah pemerintah mengingatkan ada risiko gagal bayar atas utang swasta akibat imbas dari terpuruknya kreditur global. Kendati Bank Indonesia meyakini posisi jatuh tempo utang luar negeri swasta masih aman, gagasan pembahasan risiko perpanjangan utang ini menjadi salah satu agenda untuk dibawa dalam konferensi tingkat tinggi para kepala negara di forum G-20 yang akan digelar di London, Inggris, pada April mendatang.
Adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan risiko kesulitan perpanjangan utang untuk sektor swasta di negara emerging market, termasuk Indonesia, kian bertambah.
Kenaikan risiko ini diakibatkan ketidakmampuan perbankan di AS dan Eropa dalam menggulirkan kredit. Padahal, pinjaman baru itu biasanya dipakai swasta untuk membayar utang jatuh tempo.
Menurut Menkeu, sejauh ini Bank Dunia sudah menyiapkan skema pembiayaan yang dikhususkan pada risiko perpanjangan utang swasta ini karena kondisi ini pada akhirnya berpotensi menggerus cadangan devisa. Secara teknis, usulan ini akan dibahas lebih lanjut di G-20.
Bank multilateral tersebut telah menyediakan fasilitas berbentuk Deferred Drawdown Option atau pinjaman siaga kepada sektor swasta yang membutuhkan pendanaan atas utang jatuh tempo. Akan tetapi, Bank Dunia menghendaki keterlibatan pemerintah sebagai penerus pinjaman sekaligus penjamin utang tersebut.
Upaya pemerintah untuk menjembatani restrukturisasi utang swasta ini mengingatkan langkah serupa yang pernah dilakukan saat krisis lebih dari satu dekade lalu.
Pada 3 Agustus 1998, pemerintah membentuk Indonesian Debt Restructuring Agency (INDRA), lembaga restrukturisasi atas utang swasta yang dilanjutkan dengan pendirian Jakarta Initiative (Prakarsa Jakarta) pada 9 September 1998.
INDRA bertugas menyelesaikan utang swasta bagi kreditur asing dalam kurun waktu 8 tahun, sedangkan Jakarta Initiative bertujuan menjembatani utang swasta yang fokus kepada kreditur domestik. Kedua lembaga itu berada di bawah kendali Tim Penanggulangan Masalah Utang Luar Negeri Swasta yang diketuai oleh mantan Menko Ekuin Radius Prawiro.
Kreditor bersedia memberi penundaan pembayaran cicilan utang pokok dan bunga yang jatuh tempo, harus tergabung dalam organisasi yang bernama London Club. Skema penyelesaian utang ini mengikuti format Paris Club, kelompok kreditur untuk penyelesaian utang pemerintah, yang mempersyaratkan implementasi program IMF. Hubungan RI-IMF berjalan yang ditandai kesepakatan Letter of Intent I sampai dengan IV sejak 1997 sampai 2003.
Akan tetapi, setelah Indonesia keluar dari program IMF pada Agustus 2003 dan memilih bentuk pengawasan Post Program Monitoring, Indonesia tidak dapat lagi melakukan restrukturisasi utang melalui Paris Club dan London Club.
Pertanyaan selanjutnya, mekanisme apa yang bisa dilakukan Jakarta agar bisa melakukan reschedulling utang luar negeri pemerintah ataupun swasta setelah otoritas memutuskan untuk tidak lagi berada pada program IMF?
Boleh jadi pemerintah dapat meyakinkan para kreditur untuk membentuk forum serupa Paris Club atau London Club, akan tetapi lembaga mana yang akan melakukan pengawasan dan apakah pemerintahan selanjutnya mau menjalankan monitoring?
Agaknya kondisi ini yang perlu dijelaskan pemerintah karena terlalu besar risiko politik yang harus ditanggung jika harus kembali masuk ke dalam program IMF atau memaksa sebuah keputusan strategis menjelang pemilu.
Sejauh ini, opsi yang masih dilakukan pemerintah adalah melakukan gali lubang tutup lubang melalui sumber pembiayaan lain. Namun, sumber lain pembiayaan selama ini, yaitu melalui penerbitan obligasi dan privatisasi tidak leluasa dilakukan. (aprilian.hermawan@bisnis.co.id)
Selain menyeret perekonomian negara-negara lain ke dalam perlambatan pertumbuhan, krisis keuangan global yang bermuara dari Amerika Serikat kembali membuka dan menambah persoalan lama, yaitu risiko gagal bayar utang.
Negara-negara berkembang, seperti Indonesia, yang masih mengandalkan utang sebagai instrumen pembiayaan pembangunan seakan rapuh dalam menghadapi masa paceklik likuiditas ini.
Indikasi gagal bayar yang mulai terdengar itu semakin memperjelas Tanah Air sudah masuk dalam perangkap utang.
Panitia Anggaran DPR bahkan kemarin menyerukan perlunya pemerintah menjadwalkan kembali utang mengingat adanya risiko penyempitan pembiayaan fiskal APBN periode 2010-2014. Keterbatasan pembiayaan fiskal ini harus direspons pemerintah melalui penjadwalan utang.
Imbauan tersebut berselang hanya beberapa hari setelah pemerintah mengingatkan ada risiko gagal bayar atas utang swasta akibat imbas dari terpuruknya kreditur global. Kendati Bank Indonesia meyakini posisi jatuh tempo utang luar negeri swasta masih aman, gagasan pembahasan risiko perpanjangan utang ini menjadi salah satu agenda untuk dibawa dalam konferensi tingkat tinggi para kepala negara di forum G-20 yang akan digelar di London, Inggris, pada April mendatang.
Adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan risiko kesulitan perpanjangan utang untuk sektor swasta di negara emerging market, termasuk Indonesia, kian bertambah.
Kenaikan risiko ini diakibatkan ketidakmampuan perbankan di AS dan Eropa dalam menggulirkan kredit. Padahal, pinjaman baru itu biasanya dipakai swasta untuk membayar utang jatuh tempo.
Menurut Menkeu, sejauh ini Bank Dunia sudah menyiapkan skema pembiayaan yang dikhususkan pada risiko perpanjangan utang swasta ini karena kondisi ini pada akhirnya berpotensi menggerus cadangan devisa. Secara teknis, usulan ini akan dibahas lebih lanjut di G-20.
Bank multilateral tersebut telah menyediakan fasilitas berbentuk Deferred Drawdown Option atau pinjaman siaga kepada sektor swasta yang membutuhkan pendanaan atas utang jatuh tempo. Akan tetapi, Bank Dunia menghendaki keterlibatan pemerintah sebagai penerus pinjaman sekaligus penjamin utang tersebut.
Upaya pemerintah untuk menjembatani restrukturisasi utang swasta ini mengingatkan langkah serupa yang pernah dilakukan saat krisis lebih dari satu dekade lalu.
Pada 3 Agustus 1998, pemerintah membentuk Indonesian Debt Restructuring Agency (INDRA), lembaga restrukturisasi atas utang swasta yang dilanjutkan dengan pendirian Jakarta Initiative (Prakarsa Jakarta) pada 9 September 1998.
INDRA bertugas menyelesaikan utang swasta bagi kreditur asing dalam kurun waktu 8 tahun, sedangkan Jakarta Initiative bertujuan menjembatani utang swasta yang fokus kepada kreditur domestik. Kedua lembaga itu berada di bawah kendali Tim Penanggulangan Masalah Utang Luar Negeri Swasta yang diketuai oleh mantan Menko Ekuin Radius Prawiro.
Kreditor bersedia memberi penundaan pembayaran cicilan utang pokok dan bunga yang jatuh tempo, harus tergabung dalam organisasi yang bernama London Club. Skema penyelesaian utang ini mengikuti format Paris Club, kelompok kreditur untuk penyelesaian utang pemerintah, yang mempersyaratkan implementasi program IMF. Hubungan RI-IMF berjalan yang ditandai kesepakatan Letter of Intent I sampai dengan IV sejak 1997 sampai 2003.
Akan tetapi, setelah Indonesia keluar dari program IMF pada Agustus 2003 dan memilih bentuk pengawasan Post Program Monitoring, Indonesia tidak dapat lagi melakukan restrukturisasi utang melalui Paris Club dan London Club.
Pertanyaan selanjutnya, mekanisme apa yang bisa dilakukan Jakarta agar bisa melakukan reschedulling utang luar negeri pemerintah ataupun swasta setelah otoritas memutuskan untuk tidak lagi berada pada program IMF?
Boleh jadi pemerintah dapat meyakinkan para kreditur untuk membentuk forum serupa Paris Club atau London Club, akan tetapi lembaga mana yang akan melakukan pengawasan dan apakah pemerintahan selanjutnya mau menjalankan monitoring?
Agaknya kondisi ini yang perlu dijelaskan pemerintah karena terlalu besar risiko politik yang harus ditanggung jika harus kembali masuk ke dalam program IMF atau memaksa sebuah keputusan strategis menjelang pemilu.
Sejauh ini, opsi yang masih dilakukan pemerintah adalah melakukan gali lubang tutup lubang melalui sumber pembiayaan lain. Namun, sumber lain pembiayaan selama ini, yaitu melalui penerbitan obligasi dan privatisasi tidak leluasa dilakukan. (aprilian.hermawan@bisnis.co.id)
Wednesday, March 4, 2009
Pasar terbuka harus tetap dipertahankan
oleh : Erna SU Girsang
JAKARTA (bisnis.com): Dunia dimilai sebaiknya tetap memertahankan pasar terbuka di tengah krisis ekonomi global yang memaksa sejumlah negara melakukan proteksi produk dalam negeri.
Baroness Pauline Neville Jones, Shadow Security Minister And National Security Adviser House Of Lord United Kingdom, mengatakan krisis global yang semakin parah menyebabkan semua negara mulai melakukan proteksi terhadap produk lokal, baik dalam bentuk kebijakan maupun hanya dalam bentuk imbauan, misalnya anjuran menggunakan produk dalam negeri.
“Kebijakan mengatasi krisis ekonomi di masing-masing negara, jangan sampai mengarah kepada ekonomi tertutup. Pasar terbuka harus tetap dipertahankan,” jelas Pauline, kepada bisnis.com, di sela-sela pertemuan World Islamic Economi Forum ke-5, pekan ini.
Sementara itu, jelasnya, di tingkat individu ada kekhawatiran mengenai kelangsungan pekerjaan dan penghasilan. Situasi ini, menurutnya, perlu diperbaiki segera melalui sejumlah kebijakan, mulai dari meningkatkan kepercayaan di tingkat individu sampai tingkat dunia.
“Situasi saat ini dapat diperbaiki dengan menyediaan dana cadangan di sistem keuangan dan menjamin efektivitas koordinasi global,” jelasnya. (ln)
from: bisnis.com (kamis, 5 maret 2009)
JAKARTA (bisnis.com): Dunia dimilai sebaiknya tetap memertahankan pasar terbuka di tengah krisis ekonomi global yang memaksa sejumlah negara melakukan proteksi produk dalam negeri.
Baroness Pauline Neville Jones, Shadow Security Minister And National Security Adviser House Of Lord United Kingdom, mengatakan krisis global yang semakin parah menyebabkan semua negara mulai melakukan proteksi terhadap produk lokal, baik dalam bentuk kebijakan maupun hanya dalam bentuk imbauan, misalnya anjuran menggunakan produk dalam negeri.
“Kebijakan mengatasi krisis ekonomi di masing-masing negara, jangan sampai mengarah kepada ekonomi tertutup. Pasar terbuka harus tetap dipertahankan,” jelas Pauline, kepada bisnis.com, di sela-sela pertemuan World Islamic Economi Forum ke-5, pekan ini.
Sementara itu, jelasnya, di tingkat individu ada kekhawatiran mengenai kelangsungan pekerjaan dan penghasilan. Situasi ini, menurutnya, perlu diperbaiki segera melalui sejumlah kebijakan, mulai dari meningkatkan kepercayaan di tingkat individu sampai tingkat dunia.
“Situasi saat ini dapat diperbaiki dengan menyediaan dana cadangan di sistem keuangan dan menjamin efektivitas koordinasi global,” jelasnya. (ln)
from: bisnis.com (kamis, 5 maret 2009)
Monday, March 2, 2009
Rupiah pagi 11.990 per dolar AS
Selasa, 03/03/2009 09:05 WIB
oleh : Elsya Refianti
JAKARTA (Bisnis.com): Posisi mata uang rupiah pagi ini tercatat di level 11.990 per dolar AS atau melemah dari posisi sebelumnya di waktu yang sama pada 11.975.
Demikian dilaporkkan oleh siaran televisi CNBC Asia, pagi ini. Sementara itu, dari Tokyo Bloomberg melaporkan dolar AS diperdagangkan mendekati level terkuat sejak 2006 dan yen naik memasuki hari ketiga terhadap euro karena terpuruknya saham di tengah kekhawatiran mendalamnya resesi global menarik pemodal ke dua mata uang itu sebagai penyelamat.
Indeks Dollar, yang melacak mata uang greenback terhadap sejumlah mata uang dari enam mitra dagang, berpeluang meneruskan gain dua bulan ke Maret karena indeks saham patokan Jepang menuju penutupan terendah dalam 25 tahun dan Dow Jones Industrial Average tertekan ke bawah level 7.000 untuk pertama kali sejak 1997. Euro melemah menjelang keluarnya laporan pemerintah hari ini yang diperkirakan ekonom akan menunjukkan harga grosir Jerman turun memasuki bulan keenam pada Januari.
Mata uang AS diperdagangkan pada level US$1,2577 per euro pada pkl. 10:26 di Tokyo� dari US$1,2578 di akhir perdagangan kemarin di New York yang menyentuh US$1,2578, level terkuat sejak 19 Februari. Mata uang yen menanjak jadi 122,41 per euro dari 122,58, dan berada di 97,33 per dolar AS dari 97,45 kemarin.
Dollar Index, yang melacak greenback versus euro, yen, pound, franc Swiss, dolar Kanada dan krona Swedia, diperdagangkan pada 88,894, setelah mencapai 89,003, terkuat sejak April 2006.
Yen menguat 1,9% ke rekor tertinggi di 16,42176 terhadap won Korea Selatan di akhir perdagangan di New York kemarin. Mata uang itu mendaki 0,1% menjadi 62,60 versus dolar Singapura, dan naik 0,4% ke 10,519 per krona Swedia.
Euro turun 0,7% terhadap dolar AS kemarin setelah Hongaria mengalami penurunan perkiraan peringkat utang oleh Fitch menjadi negatif.
Utang mata uang asing jangka panjang Hongaria diperingkati BBB, peringkat investasi terendah kedua, kata Fitch dalam satu pernyataan dari London kemarin.(er)
From: Bisnis.com
oleh : Elsya Refianti
JAKARTA (Bisnis.com): Posisi mata uang rupiah pagi ini tercatat di level 11.990 per dolar AS atau melemah dari posisi sebelumnya di waktu yang sama pada 11.975.
Demikian dilaporkkan oleh siaran televisi CNBC Asia, pagi ini. Sementara itu, dari Tokyo Bloomberg melaporkan dolar AS diperdagangkan mendekati level terkuat sejak 2006 dan yen naik memasuki hari ketiga terhadap euro karena terpuruknya saham di tengah kekhawatiran mendalamnya resesi global menarik pemodal ke dua mata uang itu sebagai penyelamat.
Indeks Dollar, yang melacak mata uang greenback terhadap sejumlah mata uang dari enam mitra dagang, berpeluang meneruskan gain dua bulan ke Maret karena indeks saham patokan Jepang menuju penutupan terendah dalam 25 tahun dan Dow Jones Industrial Average tertekan ke bawah level 7.000 untuk pertama kali sejak 1997. Euro melemah menjelang keluarnya laporan pemerintah hari ini yang diperkirakan ekonom akan menunjukkan harga grosir Jerman turun memasuki bulan keenam pada Januari.
Mata uang AS diperdagangkan pada level US$1,2577 per euro pada pkl. 10:26 di Tokyo� dari US$1,2578 di akhir perdagangan kemarin di New York yang menyentuh US$1,2578, level terkuat sejak 19 Februari. Mata uang yen menanjak jadi 122,41 per euro dari 122,58, dan berada di 97,33 per dolar AS dari 97,45 kemarin.
Dollar Index, yang melacak greenback versus euro, yen, pound, franc Swiss, dolar Kanada dan krona Swedia, diperdagangkan pada 88,894, setelah mencapai 89,003, terkuat sejak April 2006.
Yen menguat 1,9% ke rekor tertinggi di 16,42176 terhadap won Korea Selatan di akhir perdagangan di New York kemarin. Mata uang itu mendaki 0,1% menjadi 62,60 versus dolar Singapura, dan naik 0,4% ke 10,519 per krona Swedia.
Euro turun 0,7% terhadap dolar AS kemarin setelah Hongaria mengalami penurunan perkiraan peringkat utang oleh Fitch menjadi negatif.
Utang mata uang asing jangka panjang Hongaria diperingkati BBB, peringkat investasi terendah kedua, kata Fitch dalam satu pernyataan dari London kemarin.(er)
From: Bisnis.com
Wednesday, February 25, 2009
Harga spot emas pagi US$953,10 per ounce
Kamis, 26/02/2009 08:39 WIB
JAKARTA (Bisnis.com): Harga emas di pasar spot pagi ini tercatat di posisi US$953,10 per ounce.
Demikian diungkapkan oleh siaran televisi CNBC asia pagi ini. Sementara itu, dari Seattle Bloomberg melaporkan harga kontrak emas tertekan memasuki hari ketiga berturut-turut setelah pembuat kebijakan AS kembali meyakinkan investor bahwa ekonomi akan pulih dari resesi, sehingga menekan kinerja logam mulia itu sebagai investasi alternatif.
Chairman Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan kepada Kongres AS bahwa pemerintah tidak berencana menasionalisasi perbankan. Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada kalangan legislatif tadi malam bahwa resesi menawarkan peluang untuk menyelesaikan sebagian dari masalah negara itu.
Kontrak emas untuk pengiriman April turun US$3,30 atau 0,3% ke level US$966,20 per ounce di divisi Comex pada New York Mercantile Exchange. Harga telah melemah 3,6% dalam tiga hari terakhir setelah menembus US$1.000 ke level tertinggi sejak Maret pada 20 Februari lalu.
Kontrak perak untuk pengiriman Mei melemah 12,1 sen atau 0,9% menjadi US$13,91 per ounce di New York. Harga logam itu telah melonjak 23% tahun ini.
Para pemodal telah membeli emas pada tahun ini sebagai lindung nilai investasi, sehingga membawa harga naik 9,3% dan investasi dalam SPDR Gold Trust mencapai rekor di 1.029 metrik ton pada pekan lalu. Penjualan 1 ounce koin emas American Eagle mencapai empat kali lipat lebih pada Januari menjadi 92.000, ungkap U.S. Mint.(er)
From : Bisnis.com
JAKARTA (Bisnis.com): Harga emas di pasar spot pagi ini tercatat di posisi US$953,10 per ounce.
Demikian diungkapkan oleh siaran televisi CNBC asia pagi ini. Sementara itu, dari Seattle Bloomberg melaporkan harga kontrak emas tertekan memasuki hari ketiga berturut-turut setelah pembuat kebijakan AS kembali meyakinkan investor bahwa ekonomi akan pulih dari resesi, sehingga menekan kinerja logam mulia itu sebagai investasi alternatif.
Chairman Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan kepada Kongres AS bahwa pemerintah tidak berencana menasionalisasi perbankan. Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada kalangan legislatif tadi malam bahwa resesi menawarkan peluang untuk menyelesaikan sebagian dari masalah negara itu.
Kontrak emas untuk pengiriman April turun US$3,30 atau 0,3% ke level US$966,20 per ounce di divisi Comex pada New York Mercantile Exchange. Harga telah melemah 3,6% dalam tiga hari terakhir setelah menembus US$1.000 ke level tertinggi sejak Maret pada 20 Februari lalu.
Kontrak perak untuk pengiriman Mei melemah 12,1 sen atau 0,9% menjadi US$13,91 per ounce di New York. Harga logam itu telah melonjak 23% tahun ini.
Para pemodal telah membeli emas pada tahun ini sebagai lindung nilai investasi, sehingga membawa harga naik 9,3% dan investasi dalam SPDR Gold Trust mencapai rekor di 1.029 metrik ton pada pekan lalu. Penjualan 1 ounce koin emas American Eagle mencapai empat kali lipat lebih pada Januari menjadi 92.000, ungkap U.S. Mint.(er)
From : Bisnis.com
Monday, February 23, 2009
Waspadai pelemahan, rupiah pagi ini minus 25 poin
JAKARTA (Bisnis.com): Rupiah pagi ini melemah 25 poin menjadi Rp11.925 per dolar AS dari posisi penutupan kemarin dipicu penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang teraktif lainnya.
Namun kurs dalam dua hari terakhir berhasil menjauhi level 12.000-an per dolar AS seiring sentimen positif dari informasi mengenai Indonesia mendapat cadangan devisa siaga dari kesepakatan forum Asean + 3 (Cina, Jepang dan Korea Selatan) telah mendorong rupiah menguat.
Tambahan tersebut akan memperkuat cadangan devisa Indonesia yang saat ini berjumlah US$51 miliar yang cukup untuk membiayai impor lebih dari 3 sampai lima bulan. Tambahan itu diperoleh dari dana cadangan kelompok ASEAN + 3 yang nilainya naik dari US$84 miliar menjadi US$120 miliar.
Faktor positif lainnya, adanya usaha pemerintah RI menerbitkan obligasi di Jepang, setelah pemerintah Jepang menjamin bahwa obligasi itu akan mendapat respon pasar Jepang.
Head of Research Bank Negara Indonesia Rosady T.A. Montol mengatakan memasuki akhir bulan, eskalasi permintaan dolar AS dari korporasi berpotensi membatasi penguatan rupiah di tengah kesiapsiagaan Bank Indonesia menjaga kestabilan nilai tukar.
Pengawalan BI berhasil menggiring penguatan rupiah di tengah tingginya permintaan dolar dsan tekanan sentimen negatif turunnya IHSG di bawah level 1.300.
Mega Capital Indonesia menyatakan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah masih perlu diwaspadai.
UBS AG, pedagang valas terbesar kedua dunia, seperti dikutip Bloomberg, merekomendasikan investor untuk menjaga prospek positif dari dolar AS dalam tiga bulan ke depan, dengan cara melepas euro dan memegang mata uang AS ini.
from: Bisnis Indonesia Online (bisnis.com)
Namun kurs dalam dua hari terakhir berhasil menjauhi level 12.000-an per dolar AS seiring sentimen positif dari informasi mengenai Indonesia mendapat cadangan devisa siaga dari kesepakatan forum Asean + 3 (Cina, Jepang dan Korea Selatan) telah mendorong rupiah menguat.
Tambahan tersebut akan memperkuat cadangan devisa Indonesia yang saat ini berjumlah US$51 miliar yang cukup untuk membiayai impor lebih dari 3 sampai lima bulan. Tambahan itu diperoleh dari dana cadangan kelompok ASEAN + 3 yang nilainya naik dari US$84 miliar menjadi US$120 miliar.
Faktor positif lainnya, adanya usaha pemerintah RI menerbitkan obligasi di Jepang, setelah pemerintah Jepang menjamin bahwa obligasi itu akan mendapat respon pasar Jepang.
Head of Research Bank Negara Indonesia Rosady T.A. Montol mengatakan memasuki akhir bulan, eskalasi permintaan dolar AS dari korporasi berpotensi membatasi penguatan rupiah di tengah kesiapsiagaan Bank Indonesia menjaga kestabilan nilai tukar.
Pengawalan BI berhasil menggiring penguatan rupiah di tengah tingginya permintaan dolar dsan tekanan sentimen negatif turunnya IHSG di bawah level 1.300.
Mega Capital Indonesia menyatakan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah masih perlu diwaspadai.
UBS AG, pedagang valas terbesar kedua dunia, seperti dikutip Bloomberg, merekomendasikan investor untuk menjaga prospek positif dari dolar AS dalam tiga bulan ke depan, dengan cara melepas euro dan memegang mata uang AS ini.
from: Bisnis Indonesia Online (bisnis.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)