Monday, March 2, 2009

Rupiah pagi 11.990 per dolar AS

Selasa, 03/03/2009 09:05 WIB
oleh : Elsya Refianti

JAKARTA (Bisnis.com): Posisi mata uang rupiah pagi ini tercatat di level 11.990 per dolar AS atau melemah dari posisi sebelumnya di waktu yang sama pada 11.975.

Demikian dilaporkkan oleh siaran televisi CNBC Asia, pagi ini. Sementara itu, dari Tokyo Bloomberg melaporkan dolar AS diperdagangkan mendekati level terkuat sejak 2006 dan yen naik memasuki hari ketiga terhadap euro karena terpuruknya saham di tengah kekhawatiran mendalamnya resesi global menarik pemodal ke dua mata uang itu sebagai penyelamat.

Indeks Dollar, yang melacak mata uang greenback terhadap sejumlah mata uang dari enam mitra dagang, berpeluang meneruskan gain dua bulan ke Maret karena indeks saham patokan Jepang menuju penutupan terendah dalam 25 tahun dan Dow Jones Industrial Average tertekan ke bawah level 7.000 untuk pertama kali sejak 1997. Euro melemah menjelang keluarnya laporan pemerintah hari ini yang diperkirakan ekonom akan menunjukkan harga grosir Jerman turun memasuki bulan keenam pada Januari.

Mata uang AS diperdagangkan pada level US$1,2577 per euro pada pkl. 10:26 di Tokyo� dari US$1,2578 di akhir perdagangan kemarin di New York yang menyentuh US$1,2578, level terkuat sejak 19 Februari. Mata uang yen menanjak jadi 122,41 per euro dari 122,58, dan berada di 97,33 per dolar AS dari 97,45 kemarin.

Dollar Index, yang melacak greenback versus euro, yen, pound, franc Swiss, dolar Kanada dan krona Swedia, diperdagangkan pada 88,894, setelah mencapai 89,003, terkuat sejak April 2006.

Yen menguat 1,9% ke rekor tertinggi di 16,42176 terhadap won Korea Selatan di akhir perdagangan di New York kemarin. Mata uang itu mendaki 0,1% menjadi 62,60 versus dolar Singapura, dan naik 0,4% ke 10,519 per krona Swedia.

Euro turun 0,7% terhadap dolar AS kemarin setelah Hongaria mengalami penurunan perkiraan peringkat utang oleh Fitch menjadi negatif.

Utang mata uang asing jangka panjang Hongaria diperingkati BBB, peringkat investasi terendah kedua, kata Fitch dalam satu pernyataan dari London kemarin.(er)

From: Bisnis.com

No comments:

Post a Comment