Sunday, April 12, 2009

Daun Ubi Jalar (Ular) Obat DBD Paling Ampuh

Dikutip dari tulisan : Omri

Agak melenceng dari topik blog, tapi semoga bermanfaat bagi temen2 yang punya masalah DBD, semoga .....

Ini jelas iklan..dan kalau sampai masuk ke blog ini, berarti sang redaktur mengizinkan.Masalahnya yang satu ini tidak dijual di apotik, tapi cukup gampang didapat, nyari sendiri dan murah. Jadi iklannya tidak mempromosikan produk obat dan tidak butuh Badan POM untuk melegalisir.

Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling top dan ampuh saat ini, dan perlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter air selama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari. Ubi jalar ya Bung, bukan daun singkong. Ubi Jalar. Makanya saya pendekin jadi DAUN ULAR, biar pada inget, karena sudah beberapa teman jadi kekenyangan makan daun singkong.

Resep ini sudah saya coba beberapa kali. Ponakan kena DBD, trombosit turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas 150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien. hehehe..

Beberapa teman juga saya sudah suruh coba, ampuh Boss. Isteri saya 3 minggu lewat di "vonis" DBD oleh dokter, tanpa lihat hasil labnya, langsung saya kasih daun ular kita, besoknya test lagi Trombositnya jadi 396 ribu. Gila, maximumnya biasanya 400 ribu. Ternyata waktu dibilang DBD, trombosit istri saya masih 150 ribu. Hebat tenan.

Resep ini dari mana? Dari teman di Philippine, dan sedang populer sekali di sana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan di sana . Untuk lebih afdolnya anda googling saja " comote" atau "kamote", begitu bahasa sononya, supaya ndak merasa dikadali... Jangan googling nya "daun ular", yang keluar nanti gambar kobra ngantuk.. hehehe.

Selamat mencoba dan tolong diterusin ke tetangga dong. Ini murah meriah dan HEBAT. Efek sampingan mestinya tidak ada, karena daun ini biasa juga dibikin jadi sayur di kampung saya atau paling tidak dibikin menjadi makanan ternak..

No comments:

Post a Comment